Saturday, March 1, 2008

di setiap hari yang berlangsung sangat biasa sekalipun, mesti ada suatu peristiwa besar. di hari keduapuluh sembilan pada bulan kedua, setidaknya ada tiga peristiwa yang cukup besar.

peristiwa pertama mulai menjadi hitungan makna bagi mereka yang lahir di angka yang sama dengan almanak. patutnya bersyukur ya, karena umur mereka secara kalender lebih muda dari umur yang lain. ulang tahunnya saja empat tahun sekali. he he he

peristiwa kedua, dimulai pukul 10 pagi, jaksa agung muda pidana khusus kemas yahya rahman mengumumkan nasib penyelidikan kasus bantuan likuiditas bank indonesia (BLBI). ini, adalah korupsi yang babon-babonnya, atau istilah jaksa agung hendarman supandji, hutan angker yang penuh memedi. memedinya ya pengemplang BLBI. sedikitnya, ada duit rakyat Rp 500 triliun yang ditelan memedi itu. bayangkan berapa sekolah yang bisa dibangun, buku yang bisa dicetak, guru yang bisa sejahtera, dengan duit sebanyak itu.

sementara di luar gedung kejaksaan agung, ada dua kubu pendemo, yang pertama dari gerakan rakyat adili koruptor, mahasiswa yang menuntut pengadilan bagi dua salim itu (maksud saya, anthony salim dan sjamsul nursalim, bukan m salim direktur penyidikan jampidsus, hehe). bersebelahan, ada solidaritas mahasiswa indonesia. tuntutan mereka aneh bin ajaib: pecat jaksa pemeras obligor! SP3-kan kasus BLBI I! waduh ini mahasiswa apa mirip doang??

pagi itu, saya tidak sendirian. thanks god karena ini harinya berduet. so, berbagilah tugas hari ini dengan irwan yang mesti memotret dan mengambil video. ada 14 jilid dokumen penyelidikan bersampul merah jambu yang digelar di meja jumpa pers. berkas dari kerja 7 bulan itu sangat tebal, ada yang mencapai 20 cm. isinya, yang saya lihat, ada notulen sidang dan pemeriksaan, hasil audit appraisal dan hitung-hitungan lainnya.

menit-menit demi menit, kata pengantar dan basa-basi telah cukup. dan kemas mengucapkan antiklimaksnya. “baik BLBI I maupun BLBI II, tidak ditemukan adanya perbuatan melawan hukum yang mengarah atau menjurus pada tindak pidana korupsi...”

oh.

oh.

inilah akhir penantian panjang itu. harap-harap cemas itu. mereka memilih kembali menjadi bangkai busuk yang enggan dimakan hiu di lautan itu. ternyata iya, sodara-sodara. ini pementasan tragedi yang sempurna.

oh.

entah kenapa ya, saya merasa juga merasa memiliki kasus ini. (padahal, penyelidik juga bukan) tapi saya merasa hari-hari saya menunggu pemeriksaan kasus itu (kadang sampai jam 22 malam) jadi hampa. sia-sia. ngglethek. semacam itulah. laporan berita soal kehadiran anthony salim, ary suta, boediono, kwik kian gie, dan sebagainya, jadi mubazir belaka. quelle parole d’BLBI.

ah, 14 berkas rapi itupun mungkin segera dikilokan ke tukang loak. buat apa ya? mungkin buat nambahin sangu ikut pemilu 2009.

oh.

peristiwa ketiga.

peristiwa ketiga adalah endingnya kasak-kusuk tentang eksodus ke portal baru itu. eh bukan eksodus ding, cuma satu orang minggu ini, dan seorang lagi minggu depan. tapi nilai dua orang redaktur itu, menurut saya, lebih dari 10 reporter yang cuma belajar 5W 1H tambah SWOT dan sok-sokan mencatut marx atau malaka dan sejenisnya. sore itu, setelah rapat gak mutu itu, akhirnya tahulah saya bahwa yang kemarin cuma kasak-kusuk itu telah nyata adanya.

tak bergeming dari layar monitor, saya dan anwar mengungkapkan penyesalan yang senada. “yaah, kok mba shinta sih...” (maksudnya anwar: kenapa bukan ‘mbak yang itu’ aja yang keluar, hehe). ‘mbak itu’ dan mbak shinta memang kadang suka nggak beda judesnya. tapi mbak shinta galaknya menghasilkan manfaat. soal nulis, dia mungkin yang paling banyak transfer ilmu ke kita (setidaknya, menurut saya, irwan dan anwar) yang masih kemarin sore di dunia portal. “sedih ya war?” kata saya. “iya,” kata anwar sutarmi, eh.. anwar khumaini.

malam itu sepanjang jalan pulang, saya jadi teringat cerita irwan sepanjang jalan dekat parkiran kejagung. dia cerita tentang pertama kali kenal mbak shinta. saya juga tiba-tiba ingat judul tulisan-tulisan saya yang diedit ‘sss’ itu. hmm, harganya ilmu memang mahal.

walah! dunia persilatan kale, transper2an elmu hehehe. makasih juga yah rafiqa, sukses selalu n terus berkarya

***

satu, dua, tiga..

benarkah itu tiga peristiwa. agaknya saya salah hitung scene. kayaknya lebih deh, namanya juga rangkaian sinema^_^

No comments: